tag:blogger.com,1999:blog-91588573379590103572024-02-20T14:52:02.179-08:00Rumah Sakit Surabaya Medical ServiceJl. Kapuas no. o2 Surabaya
Telp. : +62 31 568 6161 (Hunting)
Fax. : +62 31 563 3010
www.rumahsakitsurabayamedicalservice.co.ccRumah Sakit Umum Surabaya Medical Servicehttp://www.blogger.com/profile/14871034436932799768noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-9158857337959010357.post-9596677730191066362008-09-25T14:46:00.000-07:002008-09-25T15:19:28.805-07:00Kebutuhan Gizi Ibu hamil<span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" ><span style="font-weight: bold;">Tahukah anda yang terjadi jika kebutuhan asupan ibu hamil tidak terpenuhi ?</span><br />Kekurangan asupan gizi akan menyebabkan gangguan pada ibu hamil itu sendiri dan pada perkembangan janin.<br />Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II </span><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.<br /><br /></span><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Padahal, tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya.<br /><br />Berikut ini yang kebutuhan asupan gizi selama ibu hamil yang seharusnya terpenuhi :<br /></span><p align="justify"><b><span style="color: rgb(0, 102, 255);font-family:Verdana;font-size:85%;" >*</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);font-family:Verdana;font-size:85%;" > Kalori</span></b></p> <p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.</span></p> <p align="justify"><b><span style="color: rgb(0, 102, 255);font-family:Verdana;font-size:85%;" >*</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);font-family:Verdana;font-size:85%;" > Protein</span></b> </p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.</span> </p><p align="justify"><b><span style="color: rgb(0, 102, 255);font-family:Verdana;font-size:85%;" >*</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);font-family:Verdana;font-size:85%;" > Lemak</span></b> </p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.</span> </p><p align="justify"><b><span style="color: rgb(0, 102, 255);font-family:Verdana;font-size:85%;" >*</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);font-family:Verdana;font-size:85%;" > Karbohidrat</span></b> </p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.</span> </p><p align="justify"><b><span style="color: rgb(0, 102, 255);font-family:Verdana;font-size:85%;" >*</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);font-family:Verdana;font-size:85%;" > Vitamin dan mineral</span></b> </p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino.</span> </p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.</span></p><h2 align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:180%;color:#34afb0;"><b>MENU SEHARI IBU HAMIL</b></span></h2> <p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:</span> </p> <p align="justify"> </p><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody> <tr> <td width="50%"><br /></td> <td width="50%"><br /></td></tr> <tr> <td width="50%"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Kelompok bahan makanan:</span></b></td> <td width="50%"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Porsi:</span></b></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">roti, serealia, nasi dan mi </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">6 piring/porsi</span></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">sayuran </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">3 mangkuk</span></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">buah </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">4 potong</span></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">susu, yogurt, dan atau keju </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">2 gelas</span></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">3 potong</span></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">lemak, minyak </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">5 sendok teh</span></td></tr> <tr> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">gula </span></td> <td width="50%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">2 sendok makan</span></td></tr></tbody></table> <p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil</span></p> <div align="justify"> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody> <tr> <td align="center" width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Bahan makanan</b></span></td> <td align="center" width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Porsi hidangan sehari</b></span></td> <td align="center" width="61%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Jenis hidangan</b></span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Nasi</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">5 + 1 porsi</span></td> <td rowspan="8" width="61%"> <p style="margin-top: 0px; margin-bottom: 6px;"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Makan pagi: </b>nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang</span> </p><p style="margin-top: 0px; margin-bottom: 6px;"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Makan selingan:</b> susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang</span> </p><p style="margin-top: 0px; margin-bottom: 6px;"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Makan siang:</b> nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi</span> </p><p style="margin-top: 0px; margin-bottom: 6px;"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Selingan</b>: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang</span></p> <p style="margin-top: 0px; margin-bottom: 6px;"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Makan malam:</b> nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang</span> </p><p style="margin-top: 0px; margin-bottom: 6px;"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b>Selingan:</b> susu 1 gelas</span></p></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Sayuran</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">3 mangkuk</span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Buah</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">4 potong</span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Tempe</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">3 potong</span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Daging</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">3 potong</span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Susu</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">2 gelas</span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Minyak</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">5 sendok teh</span></td></tr> <tr> <td width="19%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Gula</span></td> <td width="20%"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">2 sendok makan</span></td></tr></tbody></table></div> <p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:</span> </p><p align="justify"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><span style="color:#f80080;">*</span> 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:</span></b> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)</span> </p><p align="justify"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><span style="color:#f80080;">*</span> 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:</span></b> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.</span> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b><span style="color:#f80080;">*</span> 1 mangkuk (100 gram) sayuran, </b>di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.</span> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><b><span style="color:#f80080;">*</span> 1 potong buah, </b>seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),</span> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.</span> </p><p align="justify"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><span style="color:#f80080;">*</span> 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:</span></b> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.</span> </p><p align="justify"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><span style="color:#f80080;">*</span> 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:</span></b> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.</span> </p><p align="justify"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><span style="color:#f80080;">*</span> Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:</span></b> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.</span> </p><p align="justify"><b><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;"><span style="color:#f80080;">*</span> Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:</span></b> </p><p align="justify"><span style="font-family:Verdana;font-size:85%;">1 sendok makan madu (15 gram)</span></p><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" ><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" ><span style="font-style: italic;">(Instalasi Gizi RSSMS)</span></span></span> <p align="justify"></p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" >Untuk konsultasi kebutuhan asupan gizi ibu hamil hubungi instalasi gizi RS.SMS<br /></span></p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" ><br /></span></p><p align="justify"><br /></p><p align="justify"><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" ><br /></span> </p><br /><span style=";font-family:Verdana;font-size:85%;" ><br /></span>Rumah Sakit Umum Surabaya Medical Servicehttp://www.blogger.com/profile/14871034436932799768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9158857337959010357.post-30554889422011051322008-08-23T08:03:00.000-07:002008-08-23T08:28:18.684-07:00Petolongan pertama saat anak panas dan kejang<span style=";font-family:verdana;font-size:85%;" >Anak apabila sakit atau pun kecapekan bila bermain sering kali suhu badannya naik (panas). bagi anak tertentu panas ini menyebabkan kejang. pada saat panas dan kejang inilah sering kali orang tua menjadi panik. berikut ini adalah pertolongan pertama saat anak panas dan kejang yang bisa dilakukan orang tua :<br /><br />Apabila anak anda panas :<br />- Jangan diberi selimut /pakaian tebal<br />- Tempatkan dalam ruangan yang sejuk (boleh pasang AC / Kipas angin)<br />- Kompres seluruh tubuh dengan kain lembab / basah dengan air, angin-anginkan. jangan <br />dikompres dengan alkohol.<br />- Bila masih mungkin berikan anak minum air secukupnya dan minumkan obat penurun<br />panas.<br />- Bila masih tetap panas segera bawa anak anda ke dokter / rumah sakit terdekat<br /><br />Apabila anak anda kejang :<br />- Baringkan ditempat yang tidak membahayakan.<br />- Longgarkan pakaian (baju, celana, ikat pinggang dsb)<br />- Masukkan sendok (pengganjal yang aman) ke dalam mulutnya, agar lidah tidak tergigit<br />- Segera bawah ke dokter / rumah sakit terdekat<br /><br />Semoga langakah langkah tadi bermanfaat bagi anda dan keluarga anda. <span style="font-weight: bold;font-size:78%;" ><span style="font-style: italic;">(RSSMS edit)</span></span><br /></span><span style=";font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-size:130%;"><strong></strong></span></span>Rumah Sakit Umum Surabaya Medical Servicehttp://www.blogger.com/profile/14871034436932799768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9158857337959010357.post-19996054462413732132008-08-21T10:05:00.000-07:002008-08-21T10:32:29.884-07:00Mencegah hipertensi<p><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Rumah Sakit Surabaya Medical service</span><br /></span></p><p><span style="font-size:85%;">Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif (jantung, diabetes mellitus, aneka kanker, osteoporosis, dan hipertensi. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Prevalensinya di daerah luar Jawa dan Bali lebih besar dibandingkan di kedua pulau itu. Hal tersebut terkait erat dengan pola makan, terutama konsumsi garam, yang umumnya lebih tinggi di luar Pulau Jawa dan Bali. Pengaturan menu bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan empat cara. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Cara pertama adalah diet rendah garam, yang terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari). </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Cara kedua, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas. Cara ketiga, diet tinggi serat. Dan keempat, diet rendah energi (bagi yang kegemukan). </span></p> <p><span style="font-size:85%;"><strong>Jenis Hipertensi </strong></span></p> <p><span style="font-size:85%;">Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit ini dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu primer dan sekunder. Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Sekitar 90 persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk dalam kategori ini. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Golongan kedua adalah hipertensi sekunder yang penyebabnya boleh dikatakan telah pasti, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam). Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong). </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Tekanan darah normal (normotensif) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Berdasarkan diastolik dan sistolik, penggolongan tekanan darah serta saran yang dianjurkan adalah seperti pada Tabel 1. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. </span></p> <p><span style="font-size:85%;"><strong>Ambang Batas Rasa </strong></span></p> <p><span style="font-size:85%;">Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Natrium dan klorida merupakan ion utama cairan ekstraseluler. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain). </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Sumber natrium yang juga perlu diwaspadai adalah yang berasal dari penyedap masakan (MSG). Budaya penggunaan MSG sudah sampai pada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Hampir semua ibu rumah tangga, penjual makanan, dan penyedia jasa katering selalu menggunakannya. Penggunaan MSG di Indonesia sudah begitu bebasnya, sehingga penjual bakso, bubur ayam, soto, dan lain-lain, dengan seenaknya menambahkannya ke dalam mangkok tanpa takaran yang jelas. </span></p> <p><span style="font-size:85%;"><strong>Imbangi Kalium </strong></span></p> <p><span style="font-size:85%;">Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium. Rasio konsumsi natrium dan kalium yang dianjurkan adalah 1:1. Sumber kalium yang baik adalah buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan lain-lain. Secara alami, banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium dengan rasio lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Rasio tersebut kemudian menjadi terbalik akibat proses pengolahan yang banyak menambahkan garam ke dalamnya. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Sebagai contoh, rasio kalium terhadap natrium pada tomat segar adalah 100:1, menjadi 10:6 pada tomat kaleng dan 1:28 pada saus tomat. Contoh lain adalah rasio kalium terhadap natrium pada kentang bakar 100:1, menjadi 10:9 pada keripik, dan 1:1,7 salad kentang. </span></p> <p><span style="font-size:85%;">Dari data tersebut tampak bahwa proses pengolahan menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam bahan, sehingga cenderung menaikkan tekanan darah.</span></p> <p><span style="font-size:85%;">(<em>Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS.Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB</em>) <span style="font-size:78%;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">(RSSMS edit)</span></span><br /></span></p>Rumah Sakit Umum Surabaya Medical Servicehttp://www.blogger.com/profile/14871034436932799768noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9158857337959010357.post-9735227467623946692008-08-21T09:39:00.000-07:002008-08-21T09:57:49.453-07:00Mengenali gejala Diabetes.<strong> </strong><span> <span style="font-weight: bold;">Mengapa kita harus mengenali gejala dini diabetes?</span>. Hal itu penting sebab diabetes akan menyebabkan munculnya penyakit lain seperti stroke, buta, gagal ginjal, dan lainnya.</span> <p class="MsoNormal"><span> "Faktor yang mempengaruhi diabetes yaitu demografi seperti jumlah penduduk yang tinggi, urbanisasi, gaya hidup, pendapatan perkapita, sering makan fast food, pakai obat terlarang dan hidup santai," .<br /></span></p> <p class="MsoNormal"><span> Kelompok yang berisiko tinggi akibat diabetes yaitu orang yang sudah berumur 40 tahun, kegemukan, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, hipertensi, dan gangguan toleransi glukosa. </span></p> <p class="MsoNormal"><span> Tanda-tanda diabetes antara lain, sering kencing yang berlebihan dari yang biasanya, cepat lapar, sering haus, lemas, berat badan turun, gatal-gatal, mata kabur, impotensia, gatal di kemaluan wanita dan kesemutan.</span></p> <p class="MsoNormal"><span> Untuk mencegah <span style="font-weight: bold;">diabetes </span>mellitus dinjurkan agar mengatur pola makan yang baik, gerak badan minimal seminggu 3-4 kali, mendapat penyuluhan dari dokter agar jauh dari diabetes, dan sering periksa ke dokter.</span></p> <p class="MsoNormal"><span> Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dr Sayid Ridho Sp Pd mengatakan menurut penelitian, orang Indonesia 1,5-2,3 persen pada usia kurang dari 15 tahun diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 178 juta terkena penyakit diabetes tersebut, dan pada usia kurang dari 20 tahun, diperkirakan sekitar 4 persen atau 7 juta jiwa.<br /></span></p><p class="MsoNormal"><span>Untuk pengobatan <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Diabetes</span> sendiri para ahli menganjurkan dengan 3 cara yaitu: pengaturan diet, olahraga, pengunaan obat anti diabetes baik yang secara oral (minum) maupun yang injeksi (suntik). <span style="font-weight: bold;font-size:78%;" ><span style="font-style: italic;">(RSSMS edit)</span></span><br /></span></p>Rumah Sakit Umum Surabaya Medical Servicehttp://www.blogger.com/profile/14871034436932799768noreply@blogger.com0